Skenerio
pervasive komputing muncul ketika komputer diselipkan ke dalam benda
sehari-hari seperti kursi, pintu, baju
dan lain-lain. Menurut weiser[25], sistem komputer sebaiknya tidak terlihat
(invisible) oleh user dan user tidak sadar bahwa ia sedang melakukan komputasi.
User sebaiknya tidak di ganggu dengan berkonsntrasi pada interface komputer
tertrntu saja. Mereka sebaiknya dapat berkomunikasi dengan cara yang lebih intuitif,
sedemikian sehingga memungkinkan mereka mencapai tujuannya lebih mudah dan
memebebaskan pikiran mereka dari berfikir lebih jauh lagi tentang masalah dan
tugasnya sekarang (current task)
DEFINISI PERVASIVE COMPUTING
Komputasi Pervasif (juga disebut
komputasi di mana-mana) adalah tren yang
berkembang menuju embedding mikroprosesor dalam benda
sehari-hari sehingga mereka dapat mengkomunikasikan informasi.
Kata mana-mana meresap dan berarti "ada di mana-mana”.
Perangkat komputasi Pervasif benar-benar terhubung dan selalu
tersedia.
Komputasi Pervasif bergantung pada konvergensi teknologi nirkabel, elektronik canggih dan internet. Produk ini terhubung ke Internet dan data yang mereka hasilkan adalah mudah tersedia. Pervasive mempresentasikan konsep komputasi yang berada dimana-mana membuat komputasi dan komunikasi secara esensial transparan pada user.
Komputasi Pervasif bergantung pada konvergensi teknologi nirkabel, elektronik canggih dan internet. Produk ini terhubung ke Internet dan data yang mereka hasilkan adalah mudah tersedia. Pervasive mempresentasikan konsep komputasi yang berada dimana-mana membuat komputasi dan komunikasi secara esensial transparan pada user.
SEJARAH DARI PERVASIVE COMPUTING
Komputasi
mobile atau komputasi bergerak merupakan langkah revolusi besar dalam
perkembangan teknologi di pertengahan tahun 1970-an. Gambar di bawah ini
menggambarkan evolusi dari sudut pandang sistem-sentris. Kerangka konseptual
dan algoritmik dasar sistem terdistribusi merupakan dasar yang kuat untuk
komputasi mobile da pervasive computing.
Konsep Dasar Pervasive Computing
Ubiquitous Computing (=komputasi dimana-mana) diperkenalkan pertama
kali oleh Mark Weiser pada tahun 1988 selagi
menjabat sebagai Chief Technologist di Xerox Palo Alto Research Center (PARC).
Mark menulis beberapa kajian awal mengenai subjek tersebut, terutama penjelasan
inti konsepnya.
Ubiquitous Computing disebut sebagai gelombang ketiga dalam komputasi.
Yang pertama adalah konsep mainframe, dimana sebuah mesin dipakai oleh banyak
orang bersamaan (one computer, many people).Sekarang kita berada pada era
personal computer (komputer pribadi) yaitu seseorang menggunakan masing-masing
mesin yang dimilikinya (one person, one computer). Karena komputer menjadi
semakin murah dan menjadi sangat lazim, selanjutnya akan datang masa Ubiquitous
Computing dan menjadi era “one person, many computers”.
Mark Weiser menjelaskan Ubiquitous Computing merupakan sebuah
model/konsep interaksi manusia-komputer yang paling canggih dan modern, dimana
proses informasi keduanya diintegrasikan dalam aktivitas kehidupan sehari-hari.
Dalam hal ini, seseorang yang “menggunakan” Ubiquitous Computing melibatkan
banyak sistem komputasi berikut device (peralatan/mesin)-nya, namun secara
tidak sadar dia menggunakan peralatan tersebut dikarenakan sudah sangat membaur
dengan lingkungannya. Model seperti ini adalah pengembangan dari paradigma desktop computing.
Inti dari model Ubiquitous Computing (yang juga sering disebut
Pervasive Computing) melakukan pembagian resource (sumber daya) yang ringan,
tidak mahal, dalam jaringan pemrosesan handal secara bersama-sama dan
terdistribusi ke dalam semua aspek kehidupan sehari-hari. Sebagai contoh,
sebuah lingkungan Ubiquitous Computing yang menghubungkan kontrol penerangan
(lampu) dan pemanas ruangan dengan alat yang dipasang pada pakaian kita
sehingga kondisi penerangan dan suhu ruangan dapat dimodulasi secara
terus-menerus dan tak kentara.Sistem tersebut seharusnya “hilang” dari
pandangan dan diluar alam sadar kita.Salah satu sistem Ubiquitous pertama
adalah “Live Wire” milik Natalie Jeremijenko. Merupakan sebuah tali yag
dipasangkan ke sebuah stepper motor dan dikendalikan melalui
koneksi LAN yang menyebabkan tali tersentak/menegang sesuai kondisi dan traffic
jaringan.
Ubiquitous Computing memberikan tantangan kepada cabang ilmu komputer
: dalam pendesainan dan pemodelan sistem, dan dalam hal user interface. Model
interaksi manusia-komputer yang sudah jadulseperti
command-line (text-based), menu-driven, atau yang berbasis GUI tidak cocok dan
tidak mencukupi untuk masalah Ubiquitous Computing. Interaksi “alami” yang
dibutuhkan harus segera dimunculkan, meskipun banyak model yang sudah mendekati
interaksi seperti itu seperti contohnya telepon selular, digital audio player,
GPS, dan interactive whiteboard.
TUJUAN DARI PERVASIVE KOMPUTING
Tujuan
dari pervasive computing adalah membawa komputasi dalam dunia nyata dan
memungkinkan manusia berinteraksi dengannya dengan cara yang lebih alami
seperti berbicara, bergerak, menunjuk dan menyentuh[10]. Dengan kata lain,
pervasive komputing membuat komputasi menjadi bagian dari kehidupan
sehari-hari.
Pervasive
komputing dapat menimgkatkan penggunaan komputer dengan membuatnya tersedia
(available) melalui lingkungan fisik namun membuatnya tidak terlihat oleh user.
Selain itu, pervasive computing memungkinkan teknologi menjadi transparan.
Transparansi dapat terjadi disebabkan karena lingkungan dari pervasive
computing merupakan kumpulan dari benda-benda yang mudah dipakai, mudah
diselipkan dan mudah di bawa ke mana-mana, juga terkoneksi secara wireless
(tanpa kebel)
KARAKTERISTIK PERVASIVE KOMPUTING
Berikut
ini beberapa karakteristik dari device (benda-benda) yang bersifat pervasive computing:
1)
Dapat mengantisipasi kebutuhan user dan bertindak untuk itu.
2)
Peka terhadap context dari user
3)
Device perlu tidak terlihat (invisible).
Invisibilitas menggambarkan bahwa
user tidak sadar sedang berinteraksi dengan komputer. Invisibilitas dapat tercapai
melalui miniaturisasi yang memungkinkan prosesor, chip, sensor, mikropon
diselipkan ke benda-benda sehari-hari seperti pakaian, meja, kursi, pansil dan
lain-lain. Dengan demikian komunikasi
device akan terlihat lebih alami.
4)
Device yang proaktif dan pintar.
Tidak seperti sistem komputasi
konvensional dimana prilaku komputer merupakan respon dari interaksi user,
dalam pervasive computing sistem komputer lebih proaktif dalam berinteraksi
dengan user. Sebagai contoh jika ahmad mengendarai mobil untuk pergi ke
pertemuan bisnis di kota lain. Kemacetan mungkin terjadi sewaktu-waktu.
Pervasive device harus mampu mendeteksi kemacetan tersebut tanpa eksplisit
harus disuruh untuk melakukan hal itu. Dalam mengidentifikasi rute alternatif
untuk ahmad, device perlu tahu pemilihan (preference) dan kebiasaan ahmad dalam mengemudi (yang dapat
diambil dari profilenya) untuk membuat keputusan yang baik.
5)
Dapat mengerti dan menggunakan informasi secara efektif
Sebagai contoh, tidak cukup bagi
sebuah alarm untuk mengetahui kapan user harus bangun, tapi juga harus
membunyikan alarm untuk membangunkan user.
CONTOH PERVASIVE COMPUTING
Pervasive
computing menjadi sangat penting sejalan dengan benda yang portable (mudah
dibawa) menjadi sangat kecil, infrastruktur mudah dikembangkan dan dunia lebih
terhubung jaringan. Ketika kita tidak lagi membawa sesuatu, pervasive komputing
akan mencapai tujuannya. Berikut ini contoh dari pemanfaatan pervasive
computing.
·
Ketika kita masuk rumah, tidak perlu lagi membawa kunci
karena rumah akan tahu dengan sendirinya kita akan masuk dan akan membuka
kunci.
·
Ketika kita tidak yakin bagaimana caranya untuk pergi ke
suatu tempat, kita akan diberitahukan tidak hanya bagaimana caranya kesana tapi
juga jalan tercepat menuju kesana.
·
Ketika pergi ke supermarket, kkta tidak perlu membawa daftar
barang yang dibeli karena daftar tersebut dapat ditampilkan pada kartu belanja
yang kita bawa.
PERVASIVE COMPUTING FRAMEWORK
Menurut
phil stone dan Robin Yan, pervasive computing dapat diorganisasikan dalam
framework yang terdiri dari menghasilkan (generating), pemrosesan(processing),
moving(perpindahan), dan penggunaan (using) informasi.
Menghasilkan
informasi melibatkan ukuran dan input manusia. Pemrosesan informasi melibatkan
mengubah data mentah menjadi informasi yang berguna dalam database. Perpindahan
informasi melibatkan menemukan membuat distribusi informasi yang efektif.
Penggunaan informasi melibatkan menampilakan informasi kepada user dengan cara
yang baik.
KENDALA PERKEMBANGAN PERVASIVE COMPUTING
Pervasive
computing hadir bersamaan dengan munculnya laptop dan wireless LAN. Meskipun
prinsip-prinsip dasar desain terdistribusi terus diterapkan, empat kendala
utama mobilitas membuat berkembangnya teknik khusus. Kendala-kendala ini antara
lain
a.
Kualitas jaringan yang berubah-ubah
b.
Penurunan kepercayaan dan kekuatan sistem terdistribusi
c.
Keterbatasan sumber daya lokal yang terkendala oleh berat dan
ukuran.
d.
Perhatian untuk konsumsi daya baterai.
DAFTAR
PUSTAKA
0 komentar:
Posting Komentar